Kemudian apabila Talut keluar bersama-sama tenteranya, berkatalah ia: Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebatang sungai, oleh itu sesiapa di antara kamu yang meminum airnya maka bukanlah dia dari pengikutku dan sesiapa yang tidak merasai airnya maka sesungguhnya dia dari pengikutku, kecuali orang yang menceduk satu cedukan dengan tangannya. (Sesudah diingatkan demikian) mereka meminum juga dari sungai itu (dengan sepuas-puasnya), kecuali sebahagian kecil dari mereka. Setelah Talut bersama-sama orang-orang yang beriman menyeberangi sungai itu, berkatalah orang-orang yang meminum (sepuas-puasnya): Kami pada hari ini tidak terdaya menentang Jalut dan tenteranya. Berkata pula orang-orang yang yakin bahawa mereka akan menemui Allah: Berapa banyak (yang pernah terjadi), golongan yang sedikit berjaya menewaskan golongan yang banyak dengan izin Allah dan Allah (sentiasa) bersama-sama orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah:249)
Begitulah dugaan yang diberikan kepada tentera Thalut. Sungguh, Allah melihat kualiti iman seseorang. Kitalah yang memilih untuk tertingal di belakang. Allah akan menguji orang-orang yang beriman.
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
(Surah Al-Ankabut ayat 2-3)
Ujian itu datang setiap waktu
Sesungguhnya ujian itu tidak datang sekali-sekala. Ujian itu datang setiap waktu samada kita sedar ataupun tidak. Kadang-kala saat kaki kita tertusuk duri, itulah saat kita diuji. Saat kita ingin melangkah keluar dari rumah dan tiba-tiba hujan turun, itu juga ujian. Lihatlah dengan mata hati. Kita sering merasa diuji.
Bagaimana kita menyikapi ujian itu?
Bagaimana kita membuat keputusan bersandarkan apa yang Allah inginkan?
Ujian itu sunnatullah...
Mengapa Allah menguji kita? Kerana kerja dakwah ini hanya mampu dipikul oleh orang yang kuat. Orang yang tegar, yang mampu bertahan, mampu tersenyum di saat suka dan duka.
Allah sangat-sangat menjaga agamaNya. Allah menurunkan ujian kepada aktivis-aktivisNya adalah untuk menyaring dan membersihkan saf dakwah ini dari unsur-unsur yang lemah, lelah, yang loyo.
Semaki tinggi, semakin berat...
Ujian yang datang dari Allah adalah untuk meningkatkan iman dan kedudukan kita di sisi-Nya. Semakin tinggi iman kita, maka semakin berat jualah ujian yang menimpa. Orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah itu kufur.
Mengapa diuji?
- Agar kita kembali pada-Nya.
- Untuk kita beristighfar.
- Tanda Allah sayangkan kita.
- Untuk meninggikan kedudukan kita di sisi-Nya.
- Agar kita merendahkan diri dan tunduk pada-Nya.
- Untuk kita lebih merasakan nikmat-Nya.
- Untuk kita kembalik balik membaca al-Qur'an.
Setiap ujian itu di akhirnya akan manis...
Bagaimana kita menyikapi ujian?
- Sabar...peringkat pertama dengan lafaz "Innalillahi wainna ilaihi roji'un"
- Mengharapkan pahala.
- Menjauhi perkara yang mengundang kemungkaran Allah.
- Jangan pernah mengeluh.(bukan salah kita Allah menguji)
- Meringankan musibah dengan mengingati kematian.
- Kita sedari adanya nikmat Allah atas ujian itu.
- Qada' Allah itu telah tertulis.
- Kita mengharapkan jalan keluar dari Allah
Harga yang mahal untuk membeli sebuah ciri....
Benar... Daya uji, daya tahan kita itu...sangat mahal harganya. Ujian diberi untuk kita membeli satu muwasofat iaitu "daya tahan". Jadi, gembiralah dengan ujian itu.
Pasti..ada cahaya di hujung terowong...
No comments:
Post a Comment