[Q.U.A.N.T.U.M S.U.K.S.E.S]: AWAS ‘HIDDEN WEAPON’ CIPTAAN MARK ZUCKERBERG!

“Emm..trjga tghmlm terus fb~”

“Waa..xtau nk buat ape skrg…”

“Nak duit dalam masa yang paling singkat??”

“Demi masa. Sungguh manusia itu dalam kerugian..”

Itu antara beberapa ‘status’ yang di’post’kan oleh para pengguna Facebook, laman jaringan sosial terbesar dunia. Daripada bisnes, mengisi masa lapang, agama dan hinggalah ke ceruk kehidupan peribadi, Facebook menjadi teman setia. Nampaknya Facebook benar-benar telah mengambil alih hidup jutaan manusia termasuk pelajar UIA sendiri.

Sebabnya, di Facebook, para penggunanya mampu berinteraksi dengan banyak orang, teman-teman baru ataupun teman-teman lama. Di Facebook, kita boleh bermain game internet gratis, juga boleh menampilkan foto-foto kita, dan tidak seperti halnya di blog atau situs, foto-foto tersebut dijamin langsung boleh dilihat oleh ‘friend list’ yang bersangkutan. Bahkan dikomentari. Di Facebook pula ada fasiliti chatting, dan meng-up-date status—sampai-sampai ke bilik mandi dan segala hal tak penting lainnya pun (atau yang lebih parah, hal sangat pribadi!) diberitahukan kepada khalayak. Dan komen dari beberapa orang. Itulah kelebihan Facebook yang tak didapati di laman-laman jejaring sosial lainnya.

Tidak hairan juga, jika hampir semua pengguna internet menjadi ketagihan akan Facebook. Apalagi sekarang internet (dan juga Facebook terutama)boleh langsung diakses dari HP yang murah-meriah dengan harga yang sangat murah pula. Artinya, up-date status boleh terjadi di mana dan bila saja.

Berapa ramai kawan lama yang kembali bersilaturahim berkat laman jaringan sosial rekaan Mark Zuckerberg bernama Facebook. Berapa banyak bisnes berjalan mulus dan berkembang berkat distribusi dan jaringan melalui internet. Berapa pula banyak orang yang menjadi religius berkat siraman rohani dari berbagai situs dakwah yang bertebaran di dunia maya.

Mungkin akan banyak komen yang mengatakan, kenapa harus pakai Facebook yang jelas-jelas milik orang kafir dan Yahudi pula yang jelas-jelas memusuhi Islam. Justeru disini kita sebagai umat Islam harus pintar memanfaatkan peluang dan sarana. Facebook yang punya musuh Islam kita manfaatkan untuk kepentingan Islam. Seperti para mujahidin Afghan yang banyak memanfaatkan peralatan militer milik Sovyet ataupun Amerika, yang digunakan untuk memerangi mereka dengan peralatan yang mereka buat sendiri.

Bahkan, berapa ramai da’i atau organisasi yang menyertai Facebook atas dasar ingin mengembangkan dakwah Islam. Bahkan ramai juga antara mereka yang bertindak memboikot laman itu. Namun begitu, sekiranya hanya golongan minoriti sahaja yang bertindak, hal ini tidak akan berjalan juga. Seharusnya, kitalah yang menyedarkan orang lain. Kerana apa? Kerana ‘targeted person’ semuanya orang-orang yang berada dalam laman itu. Yang masih belum sedar. Yang masih enak dalam dunia khayalan ciptaan Mark Zuckerberg, seorang Yahudi. Kita harus menyedarkan orang-orang yang di dalam kerana orang-orang yang di luar pastinya punya sebab sendiri untuk tidak menyertai. Jadi, jadilah serampang dua mata dalam hal ini. Kita menyasarkan peluru dakwah ke dua tempat sekaligus. Yang di luar diperingatkan dan yang di dalam disedarkan. Untuk mengatakan Facebook Haram, maka kita seharusnya mengatakan juga Internet Haram. Kerana apa? Kerana Facebook itu hanyalah satu Mossad(senjata/agen rahsia) yang terangkum dalam satu senjata besar yang lebih lagi terkandung bermacam-macam jenis haq dan kebatilan yang bercampur baur. Maka, bukan suatu yang mudah untuk menyebarkan semboyan-semboyan pengharaman Facebook.

Halnya dapat dilihat jelas di mana banyak laman-laman dakwah seperti Dakwatuna.com, Zaharuddin.net dan juga Minda Tajdid(Dr. MAZA) sendiri punya ‘fanpage’ atau ‘link’ ke Facebook. Jelas, kita mampu memanipulasikan senjata milik orang kafir untuk kebaikan dan kepentingan Islam. Hanya sahaja niat dan usaha kita yang berterusan dan takkan pernah menyimpang dari kebenaran dan tak terlarut dalam dunia Facebook itu sendiri. Dari itu, untuk menjalan misi-misi dakwah kita melalui Facebook, ada garis panduan dan prinsip-prinsip yang harus dipatuhi dengan penuh iltizam dan indibath(disiplin). Pertama, mengubah paradigma hidup dan ibadah kepada yang lebih baik. Kedua, memelihara kunci produktiviti, iaitu hati. Ketiga, bergerak dari sekarang. Maksudnya, tidak menjadikan laman itu sebagai tempat menghamburkan teori dakwah tapi harus seiring dengan praktikal. Dan yang keempat, berterusan. Bukanlah sekadar melepaskan batuk di tangga dan usaha yang hangat-hangat tahi ayam tanpa ‘follow up’ selanjutnya.

Seharusnya kita dapat menjadikan Facebook dan media internet lainnya sebagai sarana untuk menyebarkan fikrah Islamiyah yang bersih(Nasrul Fikrah). Satu saja orang bisa tersentuh cahaya Allah melalui tangan kita tentu akan melapangkan jalan kita ke syurga. Dunia dan segala apa yang ada di dalamnya hanyalah sarana yang akan menghantarkan kita pada perjumpaan dengan yang Maha Pencipta. Jangan terlalu dicinta yang membuat waktu kita habis bersamanya. Amatlah merugi jika sarana itu justru menghantarkan kita kepada kehinaan di neraka jahanam.

Satu hal yang harap dicatat, bagi kita kaum Muslim adalah jangan sampai kita menjadi sesuatu yang idle dalam berinteaksi di internet, menyatakan bahkan hal kecil yang kita alami dan rasakan, sementara “tangan-tangan besar” yang tak terlihat sedang mempersiapkan senario terhadap dunia Islam.

Akhir sekali, bagi mereka yang masih dalam keliru dengan pembacaan ini, atau ingin mengetahui lebih dalam lagi, di bawah ada disertakan laman-laman web di mana anda boleh mengetahui lebih lagi tentang ‘hidden weapon’ ini. Sekian.

Rujukan:

1. Eramuslim- Media Islam Rujukan:

· Facebook Ladang Jihad

· Facebook Hapus Seluruh Member dari Facebook Milik Ismail Haniyah

· Penghinaan Nabi Muhammad di Facebook

· Watak Asli Yahudi di Facebook

· Obama Peringatkan Remaja AS Akan Bahaya Facebook

· Generasi Muda Arab Generasi Facebook

· Akankah Facebook Bertahan Lama

· Negara Facebook Menguasai Dunia Israel Gunakan Facebook Sebagai Alat Mata Mata Dunia

· Facebook Hapus Account Milik Syaikh Awad Al Qarni

· Zuckerberg Facebook dan Yahudi