Saturday, March 20, 2010

AKU, SI JERUNG DAN IKAN KECIL


Semalam sesuatu berlaku dalam hidup saya. Mungkin bisa menjadi ‘one of unforgettable chapter in my life’s book.’ Dalam keadaan yang mendesak atau terdesak, sebenarnya, anda bisa menjadi ‘super’luar biasa, jauh dari kebiasaan yang anda lakukan.


Mungkin jika anda seorang yang inferior, namun di bawah keadaan tertekan (under pressure) atau terdesak, anda akan menjadi ‘orang lain’ yang berbeza dengan perwatakan asal. Mungkin bisa jadi anda akan menjadi orang yang friendly, bermulut manis atau apa saja. Ini semua bergantung seberapa jauh anda keluarkan dari kepompong rutin hidup anda.


Dan, itu yang berlaku pada diri saya semalam. Bagaikan tak percaya tapi itulah hakikatnya. Apa yang berlaku, tidak perlu rasanya untuk diceritakan Cuma ingin berkongsi apa yang saya dapati dari peristiwa tersebut.


Mari saya bawakan satu analogi yang bisa anda fahami. Inilah kisah “Si jerung dan anak-anak ikan.” Ada yang pernah mendengarnya? Mari kita semak kembali apa intipati dari kisah itu ya.


Tersebut kisah di Negara J, di sebuah kampung, tinggal seorang nelayan yang kerjanya menangkap ikan di laut dalam. Kebiasaan orang-orang di kampung itu hanya membeli ikan yang segar sahaja, iaitu ikan yang masih hidup. Namun, kondisi yang terjadi adalah laut dalam itu jaraknya dari kampung itu jauh sekali, dan pasti jika sampai ke pantai, ikan-ikan itu akan mati. Lalu, jualannya tidak berjalan. Nah, penat saja nelayan-nelayan itu bertarung nyawa di laut dalam tapi tiada yang mahu membeli ikan-ikan mereka.


Maka, nelayan tadi terus berfikir-fikir bagaimana caranya untuk membawa ikan-ikan ke daratan dalam keadaan masih hidup dan segar. Nelayan itu terlihat akan situasi di mana dia telah mendapatkan idea bagaimana mahu membawa ikan-ikan ke daratan dalam keadaan yang segar.


Setelah itu, dia turun ke laut seperti biasa. Kali ini, berbeza dengan sebelum ini di mana dia hanya menangkap ikan-ikan kecil, tapi kali ini dia juga menangkap seekor jerung yang sederhana besar. Luar biasa pada hari itu ikan-ikan kecil Berjaya dibawa ke daratan hidup-hidup.


Apa rahsianya? Apa kaitannya dengan ikan jerung tadi? Mari kita semak alasannya.


Jerung itu di letakkan bersebelahan dengan jaring ikan-ikan kecil. Walaupun terpisah, setiap kali ikan jerung itu membuka mulut untuk makan ikan-ikan kecil itu, ikan-ikan kecil it uterus berenang ke sana ke mari dengan laju. Situasi ini berlarutan hinggalah kapal itu tiba ke daratan. Nah, hasilnya, ikan-ikan kecil itu selamat tiba dengan hidup dan masih cergas saat dijual kepada pembeli-pembeli.


Nah, itulah yang dinamakan ‘booster’. Tekanan dari si jerung tadi telah menjadi ‘booster’ bagi ikan-ikan kecil itu untuk terus berjuang dan terus hidup.


Di bawah tekanan dan desakan, maka kita dengan sendirinya akan terus berjuang untuk mempertahankan hak dan apa yang seharusnya kita capai. Sebab itu orang-orang sudah biasa hidup selesa dan tiada tekanan, dia tidak bisa berdikari dan cepat dalam bertindak. Semua sudah diatur, berada di zon selesa, tiada usaha dan upaya untuk mendapatkan yang terbaik.


Saya sudah menemukan jerung saya sebagai ‘booster’ untuk saya berjuang dan mendapatkan yang terbaik. Anda bagaimana? Teruslah usaha mencari jerung anda. Agar dengannya anda akan lebih produktif dan aktif dalam berprestasi.


InsyaAllah, semoga mendapat manfaat dari sharing ini. Usaha yang kecil namun disertakan dengan niat yang ikhlas insyaAllah akan menjadi besar. Yuk, sama-sama berprestasi!


P/s: Teringat kisah Pak Abdul Hakim yang mengirim artikel “Survival” di mana kita harus terus bergerak dan jangan hanya duduk diam. Pergerakan itu bisa melejitkan semangat untuk terus ‘survive’. Bukan begitu??



No comments:

Post a Comment