Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[Az-Zumar : 53]
Hari Jumaat lepas, sempat kami sama-sama tadabbur ayat ni. Rasanya ayat ni macam dah biasa dengar kan? Tapi ayat-ayat cinta dari Allah tak pernah membosankan dan tak bisa menjenuhkan hati kita. Inilah makanan buat rohani. Jika kita tidak sajikan jiwa kita dengan ayat-ayat cinta dari-Nya, hidup kita akan tidak sempurna. Kalau perut kita yang hanya perlukan 1/3 makanan tapi kita boleh penuhkan sampai 3/3, kenapa tidak jiwa kita ini kita kenyangkan dengan makanan rohani. Betul tak?
Berbalik kepada ayat di atas, sebenarnya saya ingin berkongsi perasaan saya semasa mentadabbur ayat ini bersama sahabat-sahabat yang lain. Terdapa banyak perasaan yang teremosi dan terluah dalam hati ketika membaca maksud ayat ini. Sehingga airmata yang ingin keluar saya tahankan. Kerasnya hati! Tapi dengan ayat-ayat Allah lah, kita melembutkannya.
++M.E.L.A.M.P.A.U.I B.A.T.A.S++
Perasaan melampaui batas. Ada seorang sahabat bertanya. "Kenapa di sini Allah menyebut orang yang melampaui batas?" Ini apa yang kami tadabbur bersama. Allah menyebut ciri orang yang berputus asa itu adalah orang yang melampaui batas. Bagaimana? Orang yang berputus asa dengan rahmat Allah ini selalunya akan melakukan perkara-perkara yang melampaui batas. Kita ambil contoh orang merasakan dirinya berdosa dan tidak layak untuk bertaubat, mereka ini sebenarnya berputus asa dengan rahmat Allah. Bila mersakan dosanya begitu besar, mulalah merasakan Allah tidak akan mengampunkannya lalu muallah buat perkara-perkara yang dilarang. Sedangkan kita tahu bahawa ampunan Allah itu sangatylah besar.
++R.A.H.M.AT++
Setelah bermacam-macam dosa yang kita lakukan, macam-macam perkara yang melampaui batas kita kerjakan namun Allah tetap memberikan rahmat-Nya kepada kita. Kadang-kadang diri sendiri tertanya-tanya, "Ya Allah, rahmat apakah ini yang Kau berikan padaku?" Subhanallah, sayangnya Allah pada kita sehinggakan tetap diberikannya madu kepada kita setelah kita memberikan racun kepada-Nya. Luasnya rahmat Allah itu. Kita berbuat dosa, bertaubat lalu buat kembali dan kembali bertaubat semula sehingga kita mengibaratkan taubat itu seperti mainan. Namun, Dia tetap setia memberikan rahmat-Nya buat kita. Ya Allah, rahmat apakah ini? Layakkah aku menerimanya? Aku tidak layak ya Allah. Namun dalam ayat az-Zumar:53 itu Allah menjawab. Tiada kata putus asa dengan rahmat Allah.
Saya harap perasaan saya dapat dikongsi dengan semua. Perasaan yang menggambarkan betapa Allah tetap memberi sedangkan kita sering mengkhianati-Nya.
Semoga perasaan ini akan terus teremosi dalam jiwa saya agar setiap kali ingin melampaui batas, akan terdetik di hati bahawa sayangnya Allah pada saya. Layakkah aku menerima rahmat-Mu ya Allah?
++end of story++
menyentuh. Non Rinunciare to dun give up eh, syeera?
ReplyDeleteTersentuh kn mggu lepas...ye2..maksudnya don't give up..=) thanks yana..kerana sentiasa di sisi..=)
ReplyDelete