Wednesday, April 7, 2010

PERINGATAN DARI-NYA, SUKSES! (2)


Nikmat Kesihatan

Dua hari sebelum exam Biochemistry II, saya sempat berkenalan dengan seorang ukhti dari Indonesia, seorang student Master. Lewat perkenalan yang hanya sebentar, saya banyak belajar 'ilmu emas' darinya. Semuanya secara tidak langsung, namun itu yang manis!

Selesai solat Maghrib di Masjid SHAHS, kami mengajaknya untuk makan malam bersama di Cafe HS. Masing-masing dengan teh ais mamak yang berhantu tapi tidak bagi ukhti tersebut. "Itu yang kamu beli itu milo?? Itu boikot kn?" tersentak saya. Tapi dia tersilap. Kami beli teh ais semuanya. Dalam hati, "Ya Allah, sensitifnya jiwa dia". Kata kunci pertama, SENSITIF.

Saya menyuakan teh ais saya kepadanya. Dia menolak baik. Pelik. Bila ditanya mengapa, dia seakan-akan tidak mahu menjawab. Saya tak puas hati, lalu bertanya lagi apa sebabnya ia menolak. Akhirnya, ukhti itu terpaksa menjawab. Dengan penuh rasa rendah diri dan teratur dia menjawab, "Aku... sebenarnya minum... tapi kalau aku sedang rasa penat, dahaga seperti sekarang, aku nggak akan minum..itu tak elok." Penuh kebijakan dan memang itulah yang sepatutnya. Kata kunci kedua, BIJAK.

Aku tersentak mendengarnya. Kalau kita, tekak sedang dahaga, pastilah air ais yang jadi idaman. Betul?? Kemudian, saya sempat melihat pada kertas yang ditempahnya.. -Nasi + Sayur campur taknak Aji. Oh, Aji=Ajinomoto rupanya...selama ni saya tak pernah sensitif dengan hal-hal kecil sebegini. Tapi hari itu, saya benar-benar tersedar. Selama ni, makanan yang saya makan di luar tak pernah saya perhatikan kandungannya apatah lagi ada aji atau tanpa aji. Saya benar-benar tersentak! Mana sikap teliti yang harus ada pada seorang aktivis seperti yang digambarkan oleh Huzaifah, sahabat Nabi saw? Aduh, tersentak lagi. Kata kunci ketiga, TELITI.

SENSITIF, BIJAK dan TELITI.

Seorang pemuda, mahasiswa, aktivis, atau siapa saja diri kita. Seharusnya kita memiliki ketiga-tiga ciri ini. Seorang pemuda yang peka iman, peka zaman tak akan terhilangkan ciri sensitif ini dari list karakteristiknya. Hanya dengan rasa sensitif, kita bisa mengubah diri, persekitaran dan akhirnya akan memilih untuk mengubah daulah, insyaAllah!

Dalam ciri sensitif itu pula, jika tak seiring dengan kebijaksanaan, maka sensitif itu hanya sekadar kata sahaja. Seorang yang bijak, apabila ia sensitif, maka ia akan cepat dalam berfikir tentang tindakan dan langkah seterusnya. Bukan setakat merancang, tapi perlu ada follow up.

Penelitian sangat penting, kerana dari sikap teliti itu kita akan bisa menghasilkan suatu karya yang besar, luarbiasa dan insyaAllah zero error. Teliti juga mampu menghasilkan momentum kerja yang aktif dan proaktif. Tapi awas! Jangan over the limit! Over-teliti bukan menyusahkan diri sendiri tapi orang yang berada di persekitaran anda juga akan merasa rimas.

ya Allah...aku masih tak penuhi lagi yang ini...

to be continued..(mesti ada yang kurang faham entri kali ini tapi tak mengapa, kesimpulannya nanti di hujung ya. teruskan mengikuti.)




No comments:

Post a Comment