"Seolah-olah menuju medan juang,...tidak akan kembali lagi..."
Sungguh syahdu kata-kata itu menyusup kalbuku. Namun, ada juga beberapa hal membuatkan aku benar-benar terjepit. Aku sungguh memaksudkannya...
Aku tidak mahu beralasan lagi, itu janjiku pada diri suatu waktu dahulu. Namun, rencana Allah itu tepat sekali waktunya, ujian hadir untuk menduga ketegaran dan keteguhan kita..intinya adalah keikhlasan. Ikhlaskah aku saat berbai'ah pada diriku dahulu?
~Menanti kelahiran anak kakakku, anak buah pertama dalam keluarga kami, cucu dan cicit pertama dalam keluarga besar kami, semua ahli keluarga berkumpul. Tarikh due nya 31/12/2010 atau 1/1/2011. Clash langsung dengan seruan NLB. Dan aku tidak dapat meluangkan sedikit masa pun? Itu yang akan kudengar dari mereka nanti.
~Hidup dalam kecacatan. Sudah seminggu aku berjalan dan belajar dalam keadaan rabun. Cermin mataku tertinggal di rumah. Semuanya silapku. Yang tidak terorganisasi dalam urusan.
~Slip gaji ayahku ada padaku. Dan adik bongsuku memerlukannya untuk daftar ke sekolah menengah Sabtu pagi ini. Apa yang aku perlu buat ni?
~Sejak akhir-akhir ini, kakiku sering sakit. Kaki kiriku sudah tidak kuat seperti dulu. aku tidak dapat berpijak betul-betul pada lantai. Duduk bersila juga tidak boleh lama. Aku tidak main-main. tapi hampir setahun aku deritai sakit ini. Sejak MK yang lepas. Kakiku lemah kerana dulu tiba-tiba saja ada bunyi tulang bergerak pada lututku. Dan aku masih tidak periksa apa puncanya. Silapku juga.
Kalau diikutkan mahu sampai 1001 alasan ya.
Benar, inilah hambatan-hambatan yang terpaksa ku hadapi untuk menyahut seruan NLB. Terlalu kecil dan lemah kan alasan-alasan ini?
Tapi hal ini sangat-sangat memberatkan hatiku untuk menyahut seruan NLB itu. Aku termangu petang ini, mengharapkan sedikit kata semangat dari dalam diri. Aku membuka almari buku dan mencapai sebuah buku bertajuk "Komitmen Da'i Sejati". Harap-harap aku temui keteguhan dan semangat.
Mengutamakan Kepentingan Pribadi atas Kepentingan Bersama.
Kena sungguh aku dengan tajuk ini.
"Aktivis dakwah adalah satu-satunya orang yang bisa mengutamakan salah satu kepentingan atas kepentingan lainnya."
Adush! Terkena aku..Apa lagi ya..
"Dia mampu menempatkan dirinya; di antara orang-orang yang malas dan berpangku tangan."
Ya Allah..kali ini aku memang terpukul. Lagi...
"Hanya ada dua pilihan yang bisa dilakukan: mengutamakan dakwah atau tidak sama sekali."
Aku akuinya....
"Di sisi lain, dakwah hanya bisa diperjuangkan oleh orang yang benar-benar menguasainya secara utuh, mahu mengorbankan jiwa, harta, waktu dan kesehatannya, sebagaimana dinyataakan oleh Asy-Syahid Imam Hasan Al-Banna.
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (9:24)
Emmm......
Jangan mengeluh wahai diri...
Terakhir sebelum aku berhenti...
"Barangsiapa yang siap mengusungnya, maka dia akan hidup dengan dakwah dan dakwah akan hidup kerananya. Sedangkan orang yang tidak sanggup memikul beban dakwah, maka dia tidak akan mendapat pahala para pejuang dan akan tersingkir bersama orang-orang yang tinggal diam dan tidak berjuang, lalu Allah akan menggantikan posisinya dalam dakwah dengan orang lain."
Tak mahu!
Tak nak!
Aku masih mahu bersama dakwah.
Ya Allah, teguhkanlah hatiku ya Allah....
Wahai hati, hilangkanlah kegusaranmu, yakinlah dengan janji Allah!
Jangan pernah ragu!
Syaheera...